Sabtu, 31 Oktober 2015




KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN




A.     Pengertian persalinan

1.      Persalinan/partus:
Proses dimana bayi, plasenta dan selapput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dia anggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)tanpa disertai penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan memnyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berahir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.

2.      Persalinan normal
Persalinan yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik (WHO).

3.      Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi/ekstraksi,cunam,vacuum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir perabdominan dengan section cesarean.

4.      Gravida
Wanita yang sedang hamil.

5.      Primigravida
Wanita yang hamil untuk pertama kali.

6.      Para
Wanita perna melahirkan bayi yang dapat hidup.

7.      Primipara
Wanita yang melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali.

8.      Multipara
      Wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana               persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali.

9.      Grandemultipara
     Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima klai.

10.  In partu
      Wanita yang sedang dalam proses pesalinan.

11.  Abortus
      Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup       di luar kandungan, usia hamil sebelum 28 minggu, berat janin kurang         dari 1000gr.
12.  Persalinan prematurus
      Persalinan sebelum usia kandungan 28-36 minggu, berat janin kurang         dari 2.499gr.

13.  Persalinan aterm
      Persalinan yang berusia antara 37-42 minggu, berat janin lebih dari             2.500gr.

14.  Persalinan serotinus
      Persalinan melampaui usia hamil 42 minggu.

15.  Persalinan presipitatu
      Persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

     Berdasarkan proses berlangsungnya persalinan di bedakan sebagai berikut :
1.      Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

2.      Persalinan buatan
Bila persalinan di bantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps/vacuum, atau dilakukan operasi section caesarea.

3.      Persalinan anjuran
Pada umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup bulan besar untuk hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Persalinan kadang-kadangan tidak mulai segera dengan sendirinya tetapi berlangsung dengan dilakukannya amniotomi/pemecahan ketuban atau dengan induksi persalinan yaitu pemberian ocitocin atau prostaglandin.


B.     Sebab sebab mulai persalinan
Bagai mana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga banyak menimbulkan beberapa teori yaitu :
1.      Factor-faktor hormonal yang menyebabkan persalinan :

a.       Rasio esterogen terhadap progesterone
Progesterone menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sehingga ekspulsi fetustidak terjadi. Sedangkan esterogen dapat meningkatkan kontraksi uterus karena esterogen meningkatkan jumlah gap junction antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan. Dalam kehamilan esterogen dan progesterone di ekstersikan dalam jumlah yang secara progesif terus meningkat dari buan kebulan. Tetapi mulai bulan ke 7 dan seterusnya esterogen terus meningkat tetapi progesterone tetap konstan atau mungkin sedikit menurun. Oleh karna itu diduga bahwa rasiio esterogen dan progesterone yang menyebabkan terjadinya persalinan.

b.      Pengaruh oksitosin pada uterus
Oksitosin merupakan suatu hormone yang dihasilkan oleh neuro hipofisis yang dapat menyebabkan kontraksi uterus. Yaitu dimna terjadi :
·         Otot-otot uterus meningkatkan reseptor-reseptor oksitosin dan meningkatkan responnya terhadap oksitosin.
·         Kecepatan oksitosin oleh neorohipofisis meningkat pada waktu persalinan.
·         Rangsangan serviks atau iritasi serviks pada waktu persalinan dapat menyebabkan refleks neurogenik yang mengakibatkan neuorohipofisis meningkat sekresi oksitosinnya
·         Perubahan hormone fetus pada uterus

Kelenjar hipofisis pada fetus juga mensekresikan oksitosin yang jumlahnya semakin meninkat seiring dengan betambahnya usia kehamilan. Kelenjar adrenal fetus merupakan stimulsdi uterus. Membrane fetus menghasilkan prostaglandin dapat meningkatkan instensitas kontraksi uterus.

2.      Teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan HIS
Ada 2hormon yang dominan saat hamil yaitu hormone esterogen dan prgesteron.
a.       Esterogen
1)      Meningkatkan sensitivitas otot rahim
2)      Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan rangsangan mrkanis.
b.      Progesterone
1)      Menurunkan sensitivitas otot rahim
2)      Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis.
3)      Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksi.

3.      Permulaan persalinan

A.     Lightening
Menjelang mingg ke-36 pada primigravida, terjadinya penurunan fundus uterus karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul.
Penyebab dari proses ini adalah:
1.      Kontraksi Braxton hicks
2.      Ketegangan dinding perut
3.      Ketegangan ligamentum rotundum
4.      Gaya berat janin, kepala kea rah bawh uterus
Masuknya kepala janini ke dalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda :
1.      Terasa ringan di bagian atas dan rasa sesak berkurang
2.      Di bagian bawah tersasa penug dan menganjal
3.      Kesulitan saat berjalan
4.      Sering berkemih

B.     Terjadinya HIS permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton kicks yang kadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang di timbulkan. Adanya perubahan kadar hormone esterogen dan progesterone menyebabkan oksitosin semakin meningkat dan dapat menjalankan fungsinya dengan efektif untuk menimbulkan kontraksi atau his permulaan. Cirri-ciri HIS palsu :
1.      Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2.      Datang tidak teratur
3.      Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan
4.      Durasinya pendek
5.      Tidak bertambah bila beraktifitas
C.     Tanda masuk persalinan
1.      Terjadinya his persalinan
Karakter dari His persalinan, yaitu :
a.       Pinggang terasa sakit menjalar ke depan
b.      Sifat His teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatan biasanya terjadi pada 2x dalam 10 menit selama 40-50 detik.
c.       Jika pasien menambah aktifitasnya, misalnya denga berjalan maka kekuatannya bertambah.

2.      Pengeluaran lender dan darah
Dengan adanya hi persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a.       Pendataran dan pembukaan.
b.      Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas.
c.       Terjadinya perdarahan Karena kapiler pembuluh darah pecah.

3.      Pengeluaran cairan
Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, mkaa ditargetkan persalinannya dapat berlangsung dalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya diakhiri dengan tidak tertentu, misalnya ekstasi vacuum/SC.

C.     Tahapan persainan kala I,II,III,dan IV

1.      Kala I(pembukaan)
Kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10cm.
Proses pada kala I terbagi menjadi 2fase, yaitu:
1.      Fase laten (8jam) dari pembukaan 0cm-3cm.
2.      Fase aktif (7jam) dari pembukaan serviks 3cm-10cm. dibagi menjadi 3 fase yaitu:
a.       Fase akselerasi,(2jam), dari pembukaan 3cm-4cm.
b.      Fase dilatasi,(2jam), dari pembukaan 4cm-9cm.
c.       Fase diselerasi, (2jam), dari pembukaan 9cm-10cm.

2.      Kala II
Kala pengeluaran bayi, dari mulai pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Lamanya proses ini berlangsung selama 1 ½- 2 jam pada primigravida dan ½-1 jam pada multigavida. Diagnosis persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6cm. tanda gejala kala II, adanya dorongan ingin meneran dan vulva membuka.

3.      Kala III (pelepasan plasenta)
Kala III adalah waktu unutuk pengeluaran plasenta. Berlangsung setelah kala II yang tidak > dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10menit. Tanda terlepasnya plsenta:
1.      Uterus menjadi berbentuk bundar.
2.      Uterus terdorong keatas, karena plasenta terlepas ke segmen bawah rahim.
3.      Tali pusat semakin panjang.
4.      Terjadinya perdarahan.

4.      Kala IV (observasi)
Hal yang harus diperhatikan pada tahapan inia adalah:
1.      Kontraksi uterus harus baik.
2.      Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genetalia lain.
3.      Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap.
4.      Kandung kemih harus kosong.
5.      Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada haematoma.
6.      Resume keadaan umum ibu dan bayi.

D.     Tujuan asuhan persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan, dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperlihatkan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Tujuan persalinan Normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya terintegritasi dan lengkap tetapi dengan interverensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
Tujuan asuhan persalinan adalah :
1.      Melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir
2.      Memberikan dukungan pada persalinan normal, mendeteksi, dan menatalaksanakan komplikasi tepat waktu
3.      Member dukungan serta cepat bereaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran bayi

E.     Lima benang merah persalinan

Ada lima aspek dasar atau lima benang merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Lima benang merah tersebut adalah :
1.      Membuat keputusan klinik
2.      Asuhan sayang ibu dan sayang bayi
3.      Pencegahan infeksi
4.      Pencatatan (rekam medic) asuhan persalinan
5.      Rujukan

Lima benang merah tersebut akan selalu berlaku dalam penatalaksaan persalinan, mulai dari kala I- kala IV termasuk penata laksanaan bayi baru lahir.

daftar pustaka 
Buku ajar :  asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir hal 1 bab 1