KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN
A.
Pengertian persalinan
1.
Persalinan/partus:
Proses
dimana bayi, plasenta dan selapput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan
dia anggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu)tanpa disertai penyulit.
Persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan memnyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berahir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.
2.
Persalinan
normal
Persalinan
yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir),
beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia
kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi baik (WHO).
3.
Partus
abnormal
Bayi lahir
melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi/ekstraksi,cunam,vacuum,
dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir perabdominan dengan section cesarean.
4.
Gravida
Wanita
yang sedang hamil.
5.
Primigravida
Wanita
yang hamil untuk pertama kali.
6.
Para
Wanita
perna melahirkan bayi yang dapat hidup.
7.
Primipara
Wanita
yang melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali.
8.
Multipara
Wanita
yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut
tidak lebih dari lima kali.
9.
Grandemultipara
Wanita
yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima klai.
10. In partu
Wanita
yang sedang dalam proses pesalinan.
11. Abortus
Terhentinya
dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan, usia
hamil sebelum 28 minggu, berat janin kurang dari 1000gr.
12. Persalinan prematurus
Persalinan
sebelum usia kandungan 28-36 minggu, berat janin kurang dari 2.499gr.
13. Persalinan aterm
Persalinan
yang berusia antara 37-42 minggu, berat janin lebih dari 2.500gr.
14. Persalinan serotinus
Persalinan
melampaui usia hamil 42 minggu.
15. Persalinan presipitatu
Persalinan
yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
Berdasarkan
proses berlangsungnya persalinan di bedakan sebagai berikut :
1.
Persalinan
spontan
Bila persalinan
ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2.
Persalinan
buatan
Bila persalinan
di bantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps/vacuum, atau
dilakukan operasi section caesarea.
3.
Persalinan
anjuran
Pada umumnya
persalinan terjadi bila bayi sudah cukup bulan besar untuk hidup di luar,
tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam
persalinan. Persalinan kadang-kadangan tidak mulai segera dengan sendirinya
tetapi berlangsung dengan dilakukannya amniotomi/pemecahan ketuban atau dengan
induksi persalinan yaitu pemberian ocitocin atau prostaglandin.
B.
Sebab sebab mulai persalinan
Bagai
mana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga banyak
menimbulkan beberapa teori yaitu :
1.
Factor-faktor hormonal yang
menyebabkan persalinan :
a.
Rasio
esterogen terhadap progesterone
Progesterone
menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sehingga ekspulsi fetustidak
terjadi. Sedangkan esterogen dapat meningkatkan kontraksi uterus karena
esterogen meningkatkan jumlah gap junction antara sel-sel otot polos uterus
yang berdekatan. Dalam kehamilan esterogen dan progesterone di ekstersikan
dalam jumlah yang secara progesif terus meningkat dari buan kebulan. Tetapi mulai
bulan ke 7 dan seterusnya esterogen terus meningkat tetapi progesterone tetap
konstan atau mungkin sedikit menurun. Oleh karna itu diduga bahwa rasiio
esterogen dan progesterone yang menyebabkan terjadinya persalinan.
b.
Pengaruh
oksitosin pada uterus
Oksitosin
merupakan suatu hormone yang dihasilkan oleh neuro hipofisis yang dapat
menyebabkan kontraksi uterus. Yaitu dimna terjadi :
·
Otot-otot
uterus meningkatkan reseptor-reseptor oksitosin dan meningkatkan responnya
terhadap oksitosin.
·
Kecepatan
oksitosin oleh neorohipofisis meningkat pada waktu persalinan.
·
Rangsangan
serviks atau iritasi serviks pada waktu persalinan dapat menyebabkan refleks
neurogenik yang mengakibatkan neuorohipofisis meningkat sekresi oksitosinnya
·
Perubahan
hormone fetus pada uterus
Kelenjar
hipofisis pada fetus juga mensekresikan oksitosin yang jumlahnya semakin
meninkat seiring dengan betambahnya usia kehamilan. Kelenjar adrenal fetus
merupakan stimulsdi uterus. Membrane fetus menghasilkan prostaglandin dapat
meningkatkan instensitas kontraksi uterus.
2.
Teori yang berkaitan dengan mulai
terjadinya kekuatan HIS
Ada 2hormon
yang dominan saat hamil yaitu hormone esterogen dan prgesteron.
a.
Esterogen
1)
Meningkatkan
sensitivitas otot rahim
2)
Memudahkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan
rangsangan mrkanis.
b.
Progesterone
1)
Menurunkan
sensitivitas otot rahim
2)
Menyulitkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan
mekanis.
3)
Menyebabkan
otot rahim dan otot polos relaksi.
3.
Permulaan persalinan
A.
Lightening
Menjelang
mingg ke-36 pada primigravida, terjadinya penurunan fundus uterus karena kepala
bayi sudah masuk ke dalam panggul.
Penyebab
dari proses ini adalah:
1.
Kontraksi
Braxton hicks
2.
Ketegangan
dinding perut
3.
Ketegangan
ligamentum rotundum
4.
Gaya
berat janin, kepala kea rah bawh uterus
Masuknya kepala janini ke dalam
panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda :
1.
Terasa
ringan di bagian atas dan rasa sesak berkurang
2.
Di
bagian bawah tersasa penug dan menganjal
3.
Kesulitan
saat berjalan
4.
Sering
berkemih
B.
Terjadinya
HIS permulaan
Pada saat
hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton kicks yang kadang dirasakan sebagai
keluhan karena rasa sakit yang di timbulkan. Adanya perubahan kadar hormone esterogen
dan progesterone menyebabkan oksitosin semakin meningkat dan dapat menjalankan fungsinya
dengan efektif untuk menimbulkan kontraksi atau his permulaan. Cirri-ciri HIS
palsu :
1.
Rasa
nyeri ringan di bagian bawah
2.
Datang
tidak teratur
3.
Tidak
ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan
4.
Durasinya
pendek
5.
Tidak
bertambah bila beraktifitas
C.
Tanda
masuk persalinan
1.
Terjadinya
his persalinan
Karakter
dari His persalinan, yaitu :
a.
Pinggang
terasa sakit menjalar ke depan
b.
Sifat
His teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatan biasanya terjadi pada 2x
dalam 10 menit selama 40-50 detik.
c.
Jika
pasien menambah aktifitasnya, misalnya denga berjalan maka kekuatannya
bertambah.
2.
Pengeluaran
lender dan darah
Dengan
adanya hi persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a.
Pendataran
dan pembukaan.
b.
Pembukaan
menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas.
c.
Terjadinya
perdarahan Karena kapiler pembuluh darah pecah.
3.
Pengeluaran
cairan
Sebagian
pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban
sudah pecah, mkaa ditargetkan persalinannya dapat berlangsung dalam 24 jam. Namun
jika ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya diakhiri dengan tidak
tertentu, misalnya ekstasi vacuum/SC.
C.
Tahapan persainan kala
I,II,III,dan IV
1.
Kala
I(pembukaan)
Kala pembukaan
yang berlangsung antara pembukaan 0-10cm.
Proses
pada kala I terbagi menjadi 2fase, yaitu:
1.
Fase
laten (8jam) dari pembukaan 0cm-3cm.
2.
Fase
aktif (7jam) dari pembukaan serviks 3cm-10cm. dibagi menjadi 3 fase yaitu:
a.
Fase
akselerasi,(2jam), dari pembukaan 3cm-4cm.
b.
Fase
dilatasi,(2jam), dari pembukaan 4cm-9cm.
c.
Fase
diselerasi, (2jam), dari pembukaan 9cm-10cm.
2.
Kala
II
Kala pengeluaran
bayi, dari mulai pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Lamanya proses ini
berlangsung selama 1 ½- 2 jam pada primigravida dan ½-1 jam pada multigavida. Diagnosis
persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva dengan
diameter 5-6cm. tanda gejala kala II, adanya dorongan ingin meneran dan vulva
membuka.
3.
Kala
III (pelepasan plasenta)
Kala III
adalah waktu unutuk pengeluaran plasenta. Berlangsung setelah kala II yang tidak
> dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10menit. Tanda terlepasnya
plsenta:
1.
Uterus
menjadi berbentuk bundar.
2.
Uterus
terdorong keatas, karena plasenta terlepas ke segmen bawah rahim.
3.
Tali
pusat semakin panjang.
4.
Terjadinya
perdarahan.
4.
Kala
IV (observasi)
Hal yang
harus diperhatikan pada tahapan inia adalah:
1.
Kontraksi
uterus harus baik.
2.
Tidak
ada perdarahan pervaginam atau dari alat genetalia lain.
3.
Plasenta
dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap.
4.
Kandung
kemih harus kosong.
5.
Luka-luka
di perineum harus dirawat dan tidak ada haematoma.
6.
Resume
keadaan umum ibu dan bayi.
D.
Tujuan asuhan persalinan
Tujuan
asuhan persalinan adalah Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan,
dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperlihatkan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Tujuan
persalinan Normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya terintegritasi dan
lengkap tetapi dengan interverensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan
dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
Tujuan
asuhan persalinan adalah :
1.
Melindungi
keselamatan ibu dan bayi baru lahir
2.
Memberikan
dukungan pada persalinan normal, mendeteksi, dan menatalaksanakan komplikasi
tepat waktu
3.
Member
dukungan serta cepat bereaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarganya
selama persalinan dan kelahiran bayi
E.
Lima benang merah persalinan
Ada lima
aspek dasar atau lima benang merah, yang penting dan saling terkait dalam
asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada
setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Lima benang merah tersebut
adalah :
1.
Membuat
keputusan klinik
2.
Asuhan
sayang ibu dan sayang bayi
3.
Pencegahan
infeksi
4.
Pencatatan
(rekam medic) asuhan persalinan
5.
Rujukan
Lima
benang merah tersebut akan selalu berlaku dalam penatalaksaan persalinan, mulai
dari kala I- kala IV termasuk penata laksanaan bayi baru lahir.
daftar pustaka
Buku ajar : asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir hal 1 bab 1
daftar pustaka
Buku ajar : asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir hal 1 bab 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar